Salah satu jenis transmisi yang kita
kenal adalah transmisi manual.Transmisi manual
merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan momen poros
engkol ke roda-roda penggerak.
Sedangkan tujuan
utama transmisi adalah untuk memindahkan tenaga mesin sesuai dengan kondisi
pengendaraan, juga dapat memenuhi tujuan lain sperti dibawah ini, disesuaikan
dengan karakterristik mesin yang banyak digunakan pada kendaraan dewasa ini.
- Menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan di tempat yang mendaki.
- Menggerakkan roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi (light-speed driving).
- Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundur
Di
artikel ini kita akan membahas macam-macam transmisi manual yang ada pada
kendaraan. Diantara jenis transmisi manual adalah sebagai berikut:
1. Tansmisi Tiga Kecepatan
Dengan Slidingmesh
Transmisi ini telah digunakan pada kendaraan bermotorpada tahun 1930-an. untuk memahami prinsip kerja sebuah transmisi, khusunya bagaimanan proses pemindahan/transfer tenaga/momen dilakukan di dalam sebuah transmisi kendaraan bermotor. Skema sederhana model transmisi ini, dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini. Transmisi ini menggunakan roda gigi jenis spur gear dan dibuat dengan tiga poros yang terpisah, yaitu :
- Poros primer (input shaft) - yaitu poros yang menerima gerak putar pertama dari kopling.
- Poros perantara (countershaft) – yaitu tempat roda gigi counter ditempatkan.
- Poros utama (mainshaft/output shaft) – yaitu poros keluar dari transmisi, ke komponen system pemindah tenaga lainnya.
Pada tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang terpasang pada spline main shaft untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter gear. Sekarang tipe ini digunakan untuk gigi mundur.
Seperti
pada gambar di atas model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur
(sliding gear) dan berbagai macam ukurannya yang dipasangkan pada poros
outputnya. Denganmeluncurkan gigi-gigi ini agar berkaitan dengan gigi susun
(counter gear) untuk memperoleh pengaturan yang sempurna, bermacam perbandingan
yang dapat diperoleh. Kombinasi yang umum pada transmisi model ini 3 sampai 5
tingkat dan satu tingkat untuk mundur.
Poros
primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasang mati dengan roda gigi
pinion sebagai pemutar tetap pada system transmisi, dan memberikan putaran pada
kelompok roda gigi pada poros perantara. Sementara roda gigi pada poros utama
dapat digeser-geser dan secara sindiri-sendiri dapat dihubungkan dengan roda
gigi yang ada pada poros perantarara tang dibuat berpuat bersama. Penggeseran
roda gigi pada poros utama, menggunakan pemindah gigi diteruskan ke garpu selector (13).
Pada
posisi netral, semua roda gigi pada poros utama diposisikan tidak berhubungan
dengan roda gigi yang ada pada poros perantara (output shaft). Putaran dari
poros primer (Input shaft) diteruskan ke
roda gigi pada poros perantara, namun tidak memutar roda gigi yang ada pada
poros utama. Dengan kata lain, putaran dari poros primer tidak ditransfer ke
poros utama/output transmisi.
Posisi
gigi pertama, roda gigi 2 pada poros utama digeser hingga berhubungan dengan
roda gigi 9 . Sementara roda gigi 3 dan 10 dalam posisi netral. Pada posisi
ini, berarti putaran dari roda gigi 6 pada poros primer, dipindahkan ke roda
gigi 7 yang dipasang mati dengan roda gigi 10 atau roda gigi 11 memutar roda
gigi 9. putaran dari roda 9 dipindahkan ke roda gigi 2 dan diteruskan keporos
utama sebagai output transmisi. Karena roda gigi (driver) jumlah giginya lebih
sedikit (yaitu roda gigi 9 dan 2) dari roda gigi yang diputar (driven), maka
terjadi penurunan atau reduksi putaran bertingkat.
Perhitungan reduksi putaran dilakukan dengan membandingkan antara jumlah gigi pada roda gigi yang diputar dibandingkan dengan jumlah gigi pada roda gigi pemutar.
Sehingga rumus perbandingan giginya sebagai berikut :
Perhitungan reduksi putaran dilakukan dengan membandingkan antara jumlah gigi pada roda gigi yang diputar dibandingkan dengan jumlah gigi pada roda gigi pemutar.
Sehingga rumus perbandingan giginya sebagai berikut :
Perbandingan
gigi pertama = 6/7 X 2/9 = 40/20 = 4.
Angka
4 ini menunjukan bahwa momen output pada trnsmisi akan 4 kali lebih besar
dibandingkan momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output
transmisi 1/4 dari putaran poros input. Artinya pada rpm
mesin yang sama, kecepatan kendaraan lebih lambat. Hal ini diperlukan untuk
mengangkat beban kendaraan yang lebih besar dengan tenaga yang tetap.
Diantara
transmisi manual, model sliding mesh inilah yang paling sederhana
konstruksinya, disebabkan belum adanya ukuran yang tepat untuk memudahkan
perkaitan gigi maka cara dobel kopling (double clutching) harus dilakukan agar
peminfahan gigi-gigi dapat berlangsung dengan sempurna. Juga gigi-gigi ini
cenderung menimbulkan suara berisik karena adanya kesukaran tersebut.
Pada transmisi model constant mesh, gigi roda gigi yang berkaitan harus dapat bergerak pada putaran yang sama, bila tidak gigi-gigi akan berbunyi dan tidak berkaitan dengan mudah.Model constant mesh telah dikembangkan untuk membatasi kekurangan pada tingkat tertentu. Gambar menunjukan sebuah transmisi yang mana pada keempat dan ketiganya yang terdiri dari model constantmesh. Pada model ini gigi input shaft dan counter gear ada dalam perkaitan yang tetap (constant mesh). Gigi ketiga pada output shaft dibuat berputar bebas di shaft. Pada gigi kopling (clutch gear) diberi alur-alur dan diposisikan sedemikian rupa pada poros output hingga dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan ujung gigi.
Sebagai contoh, bila kita ingin memindahkan gigi-gigi pada pada tingkat tiga,
gigi kopling didorong kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi
ketiga pada poros output. Kemudian momen mesin akan berpindah dalm urutan
seperti : inpu shaft-couter shaft gigi gigi ketiga pada output shaft clutch
gear output shaft.
Bila clutch gear digerakkan kemuka gigi ketiga pada output shaft hanya akan berputar bebas tanpa memindahakan tenaga ke roda-roda.
Bila kita bandingkan dengan sliding mesh
type, maka constant mesh type perkaitannya berlaku lebih baik dan tidak
menimbulkan bahaya kerusakan pada gigi-gigi selama berkaitan sebab diameter
gigi-ginya lebih kecil dengan julmlah gigi yang sedikit. Sebaiknya, transmisi
model ini banyak mempunyai kekurangan-kekurangan dibandingkan dengan synchromesh
type dan masih tetap diperlukan double kopling (double cluctching) dengan
demikian tidak digunakan dalam jumlah yang banyak
Konsep aliran tenaga/momen sama dengan yang
dipergunakan pada transmisi tiga kecepatan diatas. Perbedaannya pada transmisi
ini tidak menggunakan system sliding gear kecuali untuk reverse. Kondisi ini
jadi memungkinkan dipergunakan bentuk gigi selain pur, baik yang bentuk helical
atau yang dobel helical. Bentuk gigi ini disamping lebih kuat karena kontak
antar giginya lebih luas, suaranya juga lebih halus.
Konstruksi transmisi ini, seluruh roda gigi
pada poros utama (main shaft)
terhubung bebas. Sedangkan sychromesh dengan poros utama terhubung sliding.
Posisi netral, adalah posisi dimana kedua
synchromesh tidak sedang menghubungkan roda gigi, dan roda gigi untuk posisi
reverse juga tidak terhubung. Sehingga putaran pada poros primer dipindahkan ke
roda gigi yang ada pada poros perantara dan dipeindahkan ke roda gigi yang ada
pada poros utama namun tidak memutar poros utama.
Synchromesh Type
Synchromesh Type
Dewasa ini pada mobil-mobil banyak digunakan
transmisi model synchromesh. Seperti telahdiuraikan di atas. Keburukan pada
sliding mesh dan constant mesh diperlukn waktu untuk menunggu hingga gigi-gigi
yang akan berkaitan itu berputar dengan kecepatan yang sama seluruhnya untuk
gigi-gigi ini dapat berkaitan, bila tidak, akan menimbulkan kerusakan. Tambahan
pula, pekerjaan pemindahan gigi-gigi diperlukan keahlian.
Karena itu, transmisi model baru yang telah
diciptakan, dimana gigi –gigi dapat berkaitan, bila putarannya dibuat mendekati
satu dan lainnya seketika dengan adanya tenaga gesek dan dengan demikian
putaran akan menjadi sama, karena itu menyebabkan gigi-gigi lebih mudah
berkaitan transmisi model baru ini adalah model synchromesh.
Transmisi model synchromesh mempunyai banyak
keuntungan untuk memungkinkan pemindahan gigi dengan lembut dan cepat tanpa
menimbulkan bahaya pada gigi dan tidak memerlukan injakan dengan kopling ganda
(double clutching).
Bagian-bagian utama synchromesh terdiri dari
:
- Syncrhonizer ring : Disamping bagian gigi-gigi yang tirus pada output shaft
- Shifting key : Dipasangkan ditiga tempat dibagian luar diameter clutch hub dan ditekan oleh pegas-pegas ke hub sleeve
- Shifting key spring : Ring pegas yang menahan shifting key pada baigian dalam
- Clutch hub : Berkaitan dengan output shaft pada alur-alurnya
- Hub sleeve : Berkaitan dengan bagian luar (spline). Dilengkapi dengan alur bagian luar untuk garpu pengatur (shift fork).
Cara
Kerja Synchromech
Bila sleeve digerakkan ke depan atau ke
belakang oleh fork,sleeve akan bergerak ke depan atau ke belakang. Gerakana
sleeve hub menbawa synchronizer key untuk menekan synchronizer ring,
selanjutnya synchronizer ringtertekan dantergesek dengan cone. Akibat gesekan
ini maka terjadi pengereman yang menyebabkan putaran synchronizer key sama
dengan sycronizer cone
Bila sleeve ditekan terus, sedangkan
synchronizer ring tidak dapat bergerak maju lagi maka synchronizer key tertekan
turun oleh oleh sleeve pada tonjolan key bagian atas. Karena key turun maka key
tidak sanggup lagi menekan cone. Dengan demikian canfer sleeve hub dapat masuk
dengan mudah pada camfer sleeve sycronizer cone, selanjutnya putaran dari main
gear dapat diteruskan ke main shaft.
Demikianlah artikel tentang "Jenis-Jenis Transmisi Manual Pada Kendaraan "
Semoga Bermanfaat
Sumber :
0 Response to "Jenis-Jenis Transmisi Manual Pada Kendaraan"
Post a Comment